PERAN
DAN TIPE KONSELING
Makalah
ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Psikologi Konseling
Dosen
Pengampu : Chandra Dewi M.Pd
Oleh
:
Kelompok
1
Syifa
Aulia Rahma (1401015142)
Yuni
Lestari (1401015130)
Syifa
Mauliddina (1401015117)
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2016
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya penyusun diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Konseling serta seluruh pihak yang terlibat yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun memohon maaf apabila penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Kami menyadari kesalahan yang terdapat dalam
makalah ini semata karena ketidak sempunaan kami sebagai penyusun. Semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamalaikum wr wb
Jakarta, Maret 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
…………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………..………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………...…….. vi
B. Rumusan Masalah ………….……………………………..…… vi
BAB II :
PEMBAHASAN
A. Peranan
Konseling……………………………………………... 1
B. Tipe Konseling
……………………………….…………...…… 2
BAB V : PENUTUP
A.
Simpulan
……………………………………………………...… 7
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………... 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Konselor yang
profesional dituntut untuk mampu
melakukan konseling. Konseling dilakukan atas dasar keilmuan yang dapat di
pelajari dalam salah satu cabang psikologi yaitu psikologi konseling sebagai
acuan dalam melakukan konseling.
Psikologi berasal dari
bahasa yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu.
Jadi, secara harfiah psikologi adalah ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa, namun
karena jiwa bersifat abstrak psikologi dapat di artikan sebagai ilmu yang
mempelajari tingkah laku. Konseling adalah
usaha untuk membantu seseorang menolong dirinya sendiri atau dapat dikatakan
sebagai usaha memandirikan konseli. Konseling sebagai cabang dari psikologi
merupakan praktik pemberian bantuan kepada individu.
Makalah ini menyajikan
materi dalam psikologi konseling yaitu peranan konseling dan tipe tipe
konseling
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
peranan konseling sebagai ilmu, konseling sebagai seni, serta konseling dan
higiologi?
2. Apa
saja tipe tipe konseling dari segi waktu penanganannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Peranan
Konseling
Terdapat tiga peranan
konseling, yaitu konseling sebagai helping,
konseling sebagai seni, serta konseling dan higiologi. Konseling merupakan
“Bagian dari bimbingan, baik sebagai pelayanan maupun sebagai tekhnik.
Konseling merupakan inti kegiatan bimbingan secara keseluruhan dan lebih
berkenaan dengan masalah individu secara pribadi”. Moh. Surya (2003:01). Konseling
merupakan suatu proses pelayanan yang melibatkan kemampuan profesional pada
pemberi layanan.
1. Konseling
Sebagai Helping
Konseling berarti upaya pemberian bantuan, selanjutnya
disebut helping, adalah yang bersifat profesional. Menurut
McCully dalam Andi Mapiarre (1992) suatu
profesi helping dimaknakan sebagai adanya seseorang yang didasarkan
pengetahuan khasnya, menerapkan suatu teknik intelektual dalam suatu pertemuan
khusus (existencial affairs) dengan orang lain dengan maksud
agar orang lain tadi memungkinkan lebih efektif mengahadapi dilema-dilema, pertentangan, yang merupakan
ciri khas kondisi
manusia. Konseling
pada dasarnya
merupakan suatu hubungan helping, helping relationship.
Menurut Soedarmadji dan Hartono (2013:33), sebagai profesi bantuan,
konseling merupakan pelayanan masyarakat yang diberikan konselor professional
yang karena kepribadiannya, pengetahuan dan keterampilan, serta pengalamannya
dalam bidang konseling, ia mengabdikan diri untuk peningkatan harkat martabat
kemanusiaan dengan cara memfasilitasi perkembangan individu dan kelompok
individu, agar individu tersebut mengembangkan dirinya sebagai pribadi dan
sebagai masyarakat yang memiliki motivasi
2. Konseling Sebagai Ilmu dan Seni
Konseling sebagai ilmu dan seni menurut Lawrence
M.Brammer dalam
Andi Mappiare (1992) adalah melihat sisi ilmu helping yang didalamnya termasuk
konseling,
adalah
keterlibatan penelitian dan teori terinci didalamnya. Aspek ilmiah kegiatan
konseling berkenaan dengan penggambaran data, peramalan, perampakan
terhadap tingkah laku. Sedangkan sisi srtistik helping/konseling,menurut
Brammer,lebih mengacu pada unsur-unsur intuitif dan perasaan jalinan hubungan
antar pribadi (interpersonal relationship) yang berlandaskan
terutama pada kemanusiaan dan daya cipta seni.
3. Konseling dan Higiologi
Higiologi (hygiology), secara harfiah
dapat dikatakan sama dengan ilmu kesehatan mental. S. Narayana Rao dalam Andi Mapiarre (1992) mendefinisikan
higiologi sebagai studi tentang masalah-masalah orang normal dan pencegahan
terhadap terjadinya kesukaran-kesukaran emosional yang serius. Kemudian
dilanjutkannya bahwa konseling lebih cocok berurusan dengan higiologi daripada
dengan psikologi tingkah laku.
Jadi dapat dikatakan konseling merupakan proses pengentasan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan mental yang erat dengan gangguan mental yang
dialami oleh individu.
B.
Tipe
Tipe Konseling
Tipe-tipe konseling
dari segi waktu penangannya, yaitu proses pemecahan masalah individu, dimana
mungkin di perlukan waktu segera atau relative panjang. Pietrofesa dalam Andi
Mapiarre (1992:24) mengemukakan berdasarkan segi waktunya tipe-tipe konseling
terbagi menjadi tipe konseling krisis, fasilitatif, prefentif, atau
developmental.
1. Konseling
Krisis
Krisis dapat
diartikan sebagai suatu keadaan disorganisasi dimana helpi menghadapi frustasi
dalam mencapai tujuan penting hidupnya atau mengalami gangguan dalam perjalanan
hidup dan hal itu di tanggapinya dengan stress. Situasi demikian itu sering memerlukan
respon khusus dari konselor guna membantu konseli yang tidak berdaya.
”Jika suatu
krisis mencapai taraf yang melumpuhkan individu atau menghambat mengontrol diri
individu maka keadaan itu merupakan krisis yang butuh bantuan penyembuhan”
Belkin (1975)
Situasi krisis
dapat bersangkutan dengan masalah percobaan bunuh diri, kehamilan diluar nikah,
kematian orang yang dicintai, perceraian, pemutusan jabatan, manjadi anggota
baru keluarga terlibat hukum, pindah agama, kecanduan, dan masalah keuangan.
Berdasarkan
sifat situasi krisis konselor perlu menerima situasi dan menciptakan
keseimbangan pribadi dan penguasaan diri. Sikap tersebut memungkinkan dapat
meredakan kecemasan konseli serta menunjukan tanggung jawabnya terhadap
konseli, yang menunjukan bahwa konseli masih memiliki harapan, setelah
menghadapi situasi konseli sementara tersebut konselor dapat melakukan bantuan
konseli dalam kancah developmental. Aktifias konselor dalam mengatasi masalah
krisis adalah dengan memberikan intervensi langsung atau campur tangan,
dukungan kadar tinggi, dan konseling
individual atau referral ke klinik atau lembaga yang layak.
2. Konseling
Fasilitatif
Konseling fasilitatif, menurut segi tinjauannya
yaitu proses membantu konseli memperjelas masalahnya, selanjutnya bantuan dalam
pemahaman dan peneriman diri, penemuan rencana tindakan dalam mengatasi
masalah, dan akhirnya konseli dapat bertanggung jawab dengan masalahnya
sendiri.
Konseling tipe fasilitatif di istilahkan sebagai
konseling remedial atau adjustive, seakan
seorang di sembuhkan akibat mempunyai tingkah laku yang tidak dikehendaki.
Konseling remedial diartikan sebagai usaha membantu individu agar maju dari
tahap kurang sempurna menjadi sempurna. Dengan konseling fasilitatif manusia
dapat bertumbuh dari satu tahap ke tahap lainnya.
Masalah masalah yang ditanagani dalam konseling
fasilitatif meliputi masalah memilih jurusan, perencanaan karir, pegaulan,
serta minat dan bakat. Bentuk aktifitas konseling yang mungkin dilakukan
konselor adalah konseling individual dengan tekhnik pemantulan penyataan
perasaan, penginformasian, penginterprestasian, pemanduan, konfrontasi
informasi dan pengarahan.
3. Konseling
Preventif
Konseling preventif berbeda dari tiga tipe lainnya,
tipe ini bersifat programatis sebagaimana program pada konseren khusus.
Konseling demikian misalnya meliputi program pendidikan seks di sekolah dasar
dengan niat mencegah kecemasan pada masa yang akan datang tentang seksualitas
dan hubungan dua jenis kelamin.
Dalam konseling preventif, konselor dapat menyajikan
informasi kepada suatu individu atau kelompok dengan memberikan progam yang
sesuai dengan dirinya. Aktifitas yang mungkin dilakuakan adalah pemberian
informasi, membuat program yang relevan, dan konseling individual berdasarkan
isi dan proses program.
4. Konseling
Developmental
Konseling developmental merupakan suatu proses
berkelanjutan yang dijalankan dalam seluruh jangka kehidupan individu. Tipe
konseling ini fokus pada membantu konseli mencapai pertumbuhan pribadi yang
positif dalam berbagai tahap kehidupan mereka. Konselor harus mampu membantu
individu pada semua tingkatan usia dan benar-benar mendukung konsep mengenai
konseling anak sebagai hal yang esensial dalam proses perkembangan.
Konseli dapat mencapai pemahaman diri, peningkatan keterampilan
membuat keputusan, dan mengubah tingkah laku ke positif melalui konseling
developmental.
Konseling developmental adalah bagian integral dari
perkembangan karir seseorang dan pembentukan kemampuan membuat keputusan,
merupakan konseling yang berlangsung sepanjang jangka kehidupan yang menangani
anak muda dan orang lanjut usia.
Permasalahan yang senantiasa terus berlangsung
adalah mengenai pengembangan dan pembentukan citra diri yang positif, penemuan
gaya hidup layak yang dijalankan dalam bekerja dan pemanfaatan waktu luang,
mempelajari dan menggunakan keterampilan membuat keputusan, penegasan nilai
nilai yang dianut seseorang, pemahaman dan penerimaan perubahan dan
pengembangan pemahaman tentang proses kehidupan dari lahir sampai akhir hayat.
Pada konseling developmental, sebagaimana pada tipe
lainnya seorang konselor dapat efektif membantu seseorang melalui konseling
individual. Pada konseling developmental, konselor dapat bekerja sama dengan
orang lain yang berarti sama-sama melibat bergantian dalam konseling. Aktifitas
konselor yang dapat dilakukan dalam kancah ini adalah membantu individu
memperoleh ketegasan nilai-nilai anutannya, mereview pembuatan keputusan, dan
konseling individual yang berkenaan dengan pengembangan pribadi dan kerjasama
sama dengan oranglain yang bermaksud penempatan dalam lingkungan.
Gambaran
umum tipe-tipe konseling
Andi
Mapiarre (1992:30)
Tipe
|
Ruang
Waktu
|
Konsern,
masalah yang mungkin ditangani
|
Aktifitas
yang mungkin dilakukan (oleh konselor)
|
Krisis
|
Segera
|
Kecemasan akibat obat bius
Tertolak cinta
|
Dukungan pribadi
Intervensi langsung
Dukungan kadar tinggi
Konseling individual atau referral keklinik
atau lembaga yang cocok
|
Fasilitatis
|
Bervariasi
(Jangka pendek-panjang)
|
Penempatan kerja
Masalah akademik
Penyesuaian pekerjaan
|
Konseling individual dengan tekhnik:
Pemantulan ide dan perasaan
Penginformasian
Penginterprestasian
Pengonfrontasian
Aktifitas pengarahan
|
Preventif
|
Jangka waktu terbatas (bergantung pada
jenis program)
|
Pendidikan seks
Kesadaran diri dan karir
Kesadaran terhadap obat bius
|
Pemberian informasi
Referal ke program yang relevan
Konseling Individual berdasarkan isi
dan proses program
|
Developmental
|
Kontinu (mencakup seluruh jangka
kehidupan individu)
|
Pengembangan citra diri yang positif
di SD
Perbahan ditengah perjalanan karir
Menerima ajal dan kematian keluarga
|
Membantu penegasan nilai nilai
Mereview pembuatan keputusan
Konseling individual yang berkenaan
dengan pengembangan pribadi dalam kerjasama dengan oranglain yang bermakna
pada penempatan lingkungan
|
BAB
III
SIMPULAN
Konseling merupakan suatu proses
pelayanan yang melibatkan kemampuan profesional pada pemberi layanan. Konseling
memiliki tiga peranan, yaitu konseling sebagai helping, konseling sebagai seni,
serta konseling dan higiologi. Ketiganya sebagai upaya pemberian layanan kepada
konseli dengan proesional. Adapun tipe-tipe konseling dari segi waktu
penangannya, yaitu proses pemecahan masalah individu, dimana di perlukan waktu
segera atau relative panjang, berdasarkan segi waktunya tipe-tipe konseling
terbagi menjadi tipe konseling krisis, fasilitatif, prefentif, atau
developmental.
DAFTAR
PUSTAKA
Surya Muhammad. 2007. Psikologi Konseling. Bandung :
CV.Pustaka
Bani Quraisy
AT, Andri Mappiare. 2006. Pengantar Konseling dan Psikoterapi.
Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Soedarmadji dan Hartono. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta :
Kencana Predana Media
Group.
PERTANYAAN
DAN JAWABAN
1. Azzahrawaani:
adakah tipe-tipe konseling selain dari segi waktu? Dan cara pengentasannya
selain penyaji sampaikan dalam makalah?
Jawaban:
Tipe konseling dari segi
pengambilan keputusan yaitu:
a. Directive
counseling (counselor center)
Berpusat kepada konselor yang lebih
aktif dan otoriter
b. Non
directive counseling ( counseli center )
Pemecahan dari konseli, konselor
hanya menumbuhkan kesadaran dan menmdewasakan konseli
c. Participate
counseling
Kedua belah pihak bekerjasama dalam mengambil keputusan dengan
koopratif
2. Ema
Nilam Sari: Apa maksud konseling preventif programatif?
dan berikan contohnya!
Jawaban
:
Yaitu konseling yang terprogram
atau yang terencana, baik dari pertemuannya atau dari masalah sebelumnya
kemasalah selanjutnya yang dihadapi konseli. Contohnya seperti pemberian
informasi, membuat programyang relevan, dan konseling individual berdasarkan
isi dan proses program
3. Putri
Ayu Bhinangkit: tolong jelaskan kembali konseling developmental, bagaimana
dengan konseling yang memandirikan konseli
Jawaban:
Konseling memandirikan, dalam arti
memandirikan sesuai tahap perkembangannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar